Metropolitan Area Network (MAN)
Sekilas tentang Sejarah Jaringan Komputer
Pada tahun 1940-an di Amerika ada
sebuah penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer
secara bersama. Pada tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar
sampai terciptanya super komputer, karena mahalnya harga perangkat
komputer maka ada tuntutan sebuah komputer mesti melayani beberapa
terminal. Dari sinilah maka muncul konsep distribusi proses berdasarkan
waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), bentuk
pertama kali jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS
beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer.
Selanjutnya konsep ini berkembang
menjadi proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini
beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara
paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri
disetiap host komputer.
Selanjutnya ketika harga-harga
komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah
matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam
dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer
(Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu
mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan
sebutan LAN (Local Area Network). Demikian pula ketika Internet mulai
diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai
berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa ditingkat dunia yang
disebut dengan istilah WAN (Word Area Network).
Berikut salah satu link video tentang Metropolitan Area Network (MAN) :
Komponen dalam Pembuatan Jaringan Komputer
Tiga Komponen Penting dalam Membuat Jaringan Komputer:
1. Host atau node: system komputer yang berfungsi sebagai sumber atau penerima dari data yang dikirimkan.
2. Link: media komunikasi yang menghubungkan antara node yang satu dengan node yang lain. Media ini berupa saluran transmisi, misalnya kabel.
3. Perangkat Lunak (Software): program yang mengatur dan mengelola jaringan secara keseluruhan.
1. Host atau node: system komputer yang berfungsi sebagai sumber atau penerima dari data yang dikirimkan.
2. Link: media komunikasi yang menghubungkan antara node yang satu dengan node yang lain. Media ini berupa saluran transmisi, misalnya kabel.
3. Perangkat Lunak (Software): program yang mengatur dan mengelola jaringan secara keseluruhan.
Metropolitan Area Network (MAN)
Sekilas Tentang Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network atau
disingkat dengan MAN adalah jaringan komputer yang mencakup area
kampus, perkantoran, pemerintahan ataupun kota, biasanya menghubungkan
jaringan area lokal dengan menggunakan teknologi backbone yang
berkecepatan tinggi. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN.
Jangkauannya antara 10 hingga 50 km.
MAN adalah jaringan yang
menghubungkan pengguna dengan sumber daya komputer dalam suatu wilayah
geografis atau wilayah yang lebih besar dari yang tercakup dalam
jaringan LAN tetapi lebih kecil dari daerah yang dicakup oleh WAN.
Istilah ini diterapkan pada interkoneksi jaringan di sebuah kota
menjadi sebuah jaringan tunggal yang lebih besar (yang kemudian juga
menawarkan koneksi yang efisien untuk WAN). Istilah ini juga dapat
diartikan interkoneksi dari beberapa jaringan area lokal dengan
menjembatani mereka dengan backbone lines. Universitas besar juga
kadang-kadang menggunakan istilah MAN untuk menggambarkan jaringan
mereka.
MAN merupakan pilihan yang tepat
untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara
pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya. Untuk
dapat membuat suatu jaringan MAN, biasanya diperlukan adanya operator
telekomunikasi untuk menghubungkan antar jaringan komputer. MAN mampu
menunjang data teks dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan
televisi kabel atau gelombang radio.
Sebuah MAN (seperti WAN) umumnya
tidak dimiliki oleh satu organisasi. MAN, komunikasi linknya dan
peralatan, umumnya dimiliki oleh salah satu konsorsium pengguna atau
oleh penyedia layanan jaringan yang menjual pelayanan kepada pengguna.
Di kota-kota di dunia, contoh jaringan
area metropolitan dengan berbagai ukuran misalnya saja di daerah
metropolitan London, Inggris; Lodz, Polandia, dan Jenewa, Swiss. Kota
Cambridge maupun Massachusetts misalnya, telah mengembangkan MAN yang
menghubungkan puluhan LAN di kampus-kampus dan fasilitas medis.
Baru-baru ini yang sedang menjadi trend adalah pemasangan wireless MAN.
Contoh Jaringan Komputer MANKeuntungan Jaringan MAN
Keuntungan dari Jenis Jaringan Komputer MAN ini diantaranya adalah :
• Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai pusat data dari kantor cabang.
• Transaksi yang Real-Time (data di server pusat diupdate saat itu juga, contoh ATM Bank untuk wilayah nasional).
• Komunikasi antar kantor bisa menggunakan e-mail, chatting dan Video Conference (ViCon).
• Cakupan wilayah jaringan lebih luas sehingga untuk berkomunikasi menjadi lebih efisien.
• Mempermudah dalam hal berbisnis.
• Keamanan dalam jaringan menjadi lebih baik.
• Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai pusat data dari kantor cabang.
• Transaksi yang Real-Time (data di server pusat diupdate saat itu juga, contoh ATM Bank untuk wilayah nasional).
• Komunikasi antar kantor bisa menggunakan e-mail, chatting dan Video Conference (ViCon).
• Cakupan wilayah jaringan lebih luas sehingga untuk berkomunikasi menjadi lebih efisien.
• Mempermudah dalam hal berbisnis.
• Keamanan dalam jaringan menjadi lebih baik.
Kerugian Jaringan MAN
Kerugian dari Jenis Jaringan Komputer MAN adalah :
• Biaya operasional mahal.
• Instalasi infrastrukturnya tidak mudah.
• Rumit jika terjadi trouble jaringan (network trouble shooting).
• Untuk memperbaiki jaringan MAN diperlukan waktu yang cukup lama.
• Dapat menjadi target operasi oleh para Cracker untuk mengambil keuntungan pribadi.
• Biaya operasional mahal.
• Instalasi infrastrukturnya tidak mudah.
• Rumit jika terjadi trouble jaringan (network trouble shooting).
• Untuk memperbaiki jaringan MAN diperlukan waktu yang cukup lama.
• Dapat menjadi target operasi oleh para Cracker untuk mengambil keuntungan pribadi.
Teknologi yang Digunakan dalam MAN
MAN mengadopsi teknologi baik dari
LAN maupun WAN untuk mencapai tujuannya. Beberapa teknologi warisan
yang digunakan digunakan untuk MAN misalnya saja ATM, FDDI, DQDB dan
SMDS. Teknologi-teknologi yang lebih tua ini dalam prosesnya akan
digantikan oleh Gigabit Ethernet dan 10 Gigabit Ethernet. Pada tingkat
fisik, link antara MAN dengan banyak LAN telah dibangun pada kabel
serat optik ataupun menggunakan teknologi nirkabel seperti microwave
dan radio.
Didalam jaringan, MAN hanya
memiliki satu atau dua buah kabel yang fungsinya untuk mengatur paket
data melalui kabel output. Namun ada alasan utama untuk memisahkan MAN
sebagai kategori khusus yaitu telah ditentukannya standar untuk MAN,
dan standar ini sekarang sedang diimplementasikan. Standart tersebut
disebut DQDB (Distributed Queue Dual Bus) atau 802.6 menurut standart IEEE. DQDB terdiri dari dua buah kabel unidirectional dimana semua komputer dihubungkan.
Protokol Metropolitan Area Network
(MAN) sebagian besar berada pada tingkat data link (layer 2 dalam
model OSI), yang didefinisikan oleh IEEE, ITU-T, dll. Kunci protokol
MAN dan teknologinya adalah sebagai berikut:
ATM: Asynchronous Transfer Mode
Asynchronous Transfer Mode (ATM
)merupakan standar internasional untuk cell relay di mana multiple tipe
layanan (semisal suara digital/voice, video, atau data) disampaikan
dalam fixed length (53-byte) cells. Fixed-length cells memungkinkan
proses sel berlangsung dalam hardware, dengan demikian akan mereduksi
keterlambatan transmit. ATM dirancang untuk transmisi media
berkecepatan tinggi seperti E3, SONET, dan T3.
ATM berbeda dalam beberapa hal dari
teknologi data link lain yang lebih umum seperti Ethernet. Sebagai
contoh, ATM tidak melibatkan routing. Komponen perangkat keras yang
disebut ATM Switch membentuk koneksi point to point antara kedua ujung
transmisi, dan data mengalir langsung dari sumber ke tujuan. ATM tidak
menggunakan paket dengan panjang yang berubah-ubah, tetapi menggunakan
sel berukuran tetap.
Kinerja ATM diekspresikan dalam bentuk
tingkatan OC (Optical Carrier), dan ditulis sebagai “OC-xxx”. Tingkatan
kinerja setinggi 10 Gbps (OC-192) secara teknis bisa dicapai dalam
ATM. OC-3 (155 Mbps) dan OC-12 (622 Mbps) adalah tingkatan kinerja yang
lebih umum untuk ATM. ATM dirancang untuk mendukung pengelolaan
bandwidth yang lebih mudah. Tanpa adanya routing dan dengan sel
berukuran tetap, pengguna dapat dengan mudah memonitor dan
mengendalikan bandwidth ATM dibandingkan dengan Ethernet.
DQDB: Distributed Queue Dual Bus Defined in IEEE 802.6
Adalah protokol komunikasi lapisan
data-link untuk Metropolitan Area Networks (MAN), didefinisikan dalam
IEEE 802,6 standar, yang dirancang untuk digunakan dalam MAN.
DQDB, yang memungkinkan beberapa sistem
untuk interkoneksi menggunakan dua bus logis searah, adalah sebuah
standar terbuka yang dirancang untuk kompatibilitas dengan standar
transmisi pembawa seperti SMDS, yang didasarkan pada standar DQDB.
DQDB terdiri dari dua jalur bus dengan
stasiun melekat pada kedua dan generator bingkai di akhir setiap bus.
Bus berjalan secara paralel sedemikian rupa untuk memungkinkan frame
yang dihasilkan untuk melakukan perjalanan di seluruh stasiun di arah
yang berlawanan.
Ethernet at data rate 10 Gbps (IEEE 802.3ae)
10 Gigabit Ethernet adalah perluasan dari
IEEE 802.3 Ethernet standard, yang berdasarkan pada Ethernet protokol
untuk peningkatan kecepatan akses menjadi sepuluh kali lipat yang
mencapai 1000 Mbps atau 1 Gbps. Gigabit Ethernet pada sistem 10GBASE
beroperasi dalam modus full-duplex saja, lebih dari media serat optic.
Hal ini memberikan sistem Ethernet 10 Gigabit suatu fleksibilitas yang
diperlukan untuk beroperasi di jaringan area lokal (LAN), metropolitan
area network (MAN), jaringan area regional (RAN) dan wide area network
(WAN).
FDDI: Fiber Distributed Data Interface
Fiber Distributed Data Interface (FDDI)
yang diciptakan ANSI adalah protokol yang menggunakan topologi
lingkaran fiber optik ganda yang disebut lingkaran primary dan
lingkaran secondary. Kedua lingkaran tersebut dapat di gunakan untuk
pengiriman data namun hanya lingkaran primary yang biasanya di pakai
sebagai jaringan utama. Lingkaran secondary baru berfungsi jika
lingkaran primary mengalami kerusakan. Jaringan FDDI mempunyai
kecepatan 100 Mbps melalui media fiber optik. Fiber optic yang umumnya
dipergunakan oleh FDDI adalah kabel multi-mode fiber optik tipe
62.5/125 pm.
Dalam hal media transmisi, FDDI
menggunakan serat kaca sebagai media transmisi utamanya, namun juga
dapat menggunakan media transmisi kabel tembaga dengan menggunakan
spesifikasi Copper Distributed Data Interface (CDDI).
Berikut ini adalah bentuk dasar arsitektur ring FDDI :
Spesifikasi FDDI dan model OSI:
FDDI mendefinisikan spesfikasi
fisik dan media-access dari model Open System Interconnection (OSI).
FDDI serupa dengan IEEE 802.3 Ethernet dan IEEE 802.5 Token Ring dalam
relasinya dengan model OSI. Gambar berikut menunjukkan spesifikasi FDDI
dan hubungannya dengan model OSI:
Gigabit Ethernet: Ethernet at data rate 1000Mbps (IEEE 802.3z, 802.3ab)
Standar Gigabit Ethernet
sepenuhnya kompatibel dengan instalasi Ethernet dan Fast Ethernet. Ini
mempertahankan Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection
(CSMA / CD) sebagai metode akses. Mendukung full-duplex sebaik mode
operasi half duplex. Mendukung single-mode dan multi mode fiber dan
short-haul coaxial cable, dan kabel twisted pair. Arsitektur Gigabit
Ethernet arsitektur ditampilkan dalam gambar berikut:
SMDS: Switched Multimegabit Data Service
Switched Multi-megabit Data
Service (SMDS) adalah layanan connectionless yang digunakan untuk
menghubungkan LAN, MAN dan WAN untuk pertukaran data. Pada awal
1990-an, di Eropa layanan ini dikenal sebagai Broadband Connectionless
Broadband Data Service (CBDS). Maksud dari connectionless adalah tidak
ada kebutuhan untuk mengatur koneksi melalui jaringan sebelum mengirim
data. Ini mempersiapkan bandwidth agar bisa mentransmisikan data secara
“bursty” yang biasanya ditemukan pada LAN.
SMDS ditentukan oleh Bellcore, dan
didasarkan pada jaringan IEEE 802,6, standar jaringan MAN. Seperti
yang diterapkan oleh Bellcore, dan menggunakan transportasi sel relay,
Distributed Queue Dual Bus layer-2 switching arbitrator, dan standar
SONET atau G 0.703 sebagai antarmuka akses antarmuka.
SMDS (Switched Multimegabit Data
Service) adalah layanan packet-switched yang ditujukan untuk perusahaan
yang memerlukan pertukaran data dalam jumlah yang besar dengan
perusahaan lain melalui jaringan yang luas.
Aplikasi Jaringan Komputer di Indonesia
Bidang Perbankan
Sistem Aplikasi General Ledger
Salah satu aplikasi komputer dalam
kegiatan perbankan adalah sistem aplikasi General Ledger. Output dari
sistem aplikasi ini yang terpenting dan dikenal masyarakat adalah
laporan keuangan bank yang terdiri dari Neraca, Laporan Rugi- Laba, dan
Laporan Rekening Administratif.
Sistem aplikasi General Ledger
sangat penting karena keluaran dari sistem ini bisa menggambarkan
kemampuan Bank dalam menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dan
penyalur dana. Hal tersebut dimungkinkan melalui analisa data
kuantitatif yang terdapat pada Laporan-laporan tersebut. Sistem
Aplikasi General Ledger ini bersifat integrated banking operasional
system dengan menggunakan jaringan kerja komputer yang saling
berhubungan untuk seluruh aplikasi kegiatan perbankan. Sistem ini
dimungkinkan dengan pemanfaatan fasilitas Local Area Network,
Metropolitan Area Network ataupun Wide Area Network.
Pada sistem aplikasi perbankan
terintegrasi, sistem aplikasi General Ledger ini pada dasarnya
merupakan sistem aplikasi induk yang mampu menampung hasil pengolahan
data dari sistem aplikasi lain, misalnya sistem aplikasi tabungan,
giro, pinjaman, dan software lain yang hasil pengolahan datanya akan
mempengaruhi laporan keuangan Bank.
Selain General Ledger, melalui
jaringan komputer yang ada di perbankan para nasabah dapat mengirim
uang melalui Internet Banking yang dapat diakses dimana saja tanpa
harus pergi ke bank. Selain itu juga terdapat mesin ATM yang saling
berhubungan melalui MAN dimana seorang nasabah dapat menarik uang tunai
secara langsung.
Internet Melalui Jaringan TV Kabel
Internet kabel menggunakan media kabel
koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya
digunakan untuk menyalurkan signal TV saja. Dalam beberapa sistem,
kabel koaksial hanya media untuk mendistribusikan sinyal. Di sistem
lain, kabel fiber optic ditarik dari perusahaan penyedia layanan TV
kabel ke berbagai wilayah utama. Di tempat tersebut kabel fiber optic
diubah sinyalnya untuk dialirkan menggunakan kabel koaksial ke
rumah-rumah pelanggan. Teknologi yang menggabungkan fiber optik dan
kabel koaksial untuk distribusi pelanggan dikenal dengan teknologi HFC
(Hybrid Fiber-Coaxial). Teknologi HFC merupakan platform jaringan yang
menyediakan tiga saluran sekaligus antara lain saluran TV, akses
internet cepat dan telephony.
Perlengkapan dan Peralatan yang Dibutuhkan untuk Internet KabelPada sisi Pelanggan : Modem kabel
Salah satu perangkat pendukung Internet
kabel adalah modem (modulator-demodulator) kabel. Ia menghubungkan
komputer PC pelanggan dengan saluran TV kabel. Fungsinya adalah sebagai
interface antara format standar komunikasi komputer dan format standar
komunikasi jaringan TV kabel.
Pada sisi penyedia layanan TV Kabel: CMTS dan perlengkapan lainnya
Cable Modem Termination System (CMTS)
terletak di headend jaringan TV kabel. CMTS mengambil aliran data
sejumlah pelanggan yang dikirim melalui jalur upstream, kemudian
mengirimkan ke ISP atau ke koneksi Internet. Pada headend, operator TV
kabel juga perlu memiliki (atau menyewa dari ISP) beberapa perlengkapan
(hardware dan software) untuk fasilitas Internet.
Perlengkapan-perlengkapannya adalah:
beberapa komputer server untuk keperluan accounting dan logging.
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) untuk keperluan assigning
dan administrasi alamat-alamat IP (Internet Protocol) bagi
pelanggan-pelanggannya. Juga server pengatur untuk protokol yang
berjuluk: Data Over Cable Service Interface Specifications (DOCSIS).
DOCSIS adalah standar utama yang digunakan Amerika Serikat untuk
penyelenggaraan akses Internet bagi pelanggan TV kabel.
Gambar jaringan internet melalui TV Kabel:Dunia Bisnis
Pemanfaatan jaringan komputer,
baik LAN, MAN, dan WAN bagi perusahaan besar sudah tidak asing lagi
karena manfaatnya sangat besar bagi kemajuan usaha. Aplikasi bisnis
sekarang yang berbasis teknologi dan jaringan komputer yang paling umum
digunakan adalah electronic commerce (e-commerce) atau lebih terkenal
dengan bisnis online melalui aplikasi ini seorang pedagang diberikan
kemudahan yaitu tidak perlu bertatap muka dengan pembeli dan mendirikan
toko serta dapat memasarkan produk yang ia miliki ke seluruh dunia.
Selain e-commerce juga ada EDI atau electronic data interchange atau
pengolahan data berbasis komputer. Bahkan sekarang dalam dunia bisnis
di perusahaan-perusahan besar telah diterapkan Remote Access. Melalui
Remote Access seorang pegawai dapat bekerja untuk perusahaannya
dimanapun pegawai tersebut berada melalui jaringan LAN komputer asal
pegawai tersebut berada.
Dunia Pendidikan
Tahun 2006 yang lalu menjadi
tonggak sejarah ketika Indonesia akhirnya dapat membangun sebuah
jaringan antar perguruan tinggi yang dinamakan INHERENT (Indonesia
Higher Education Network).
INHERENT (Indonesia Higher Education Network)
INHERENT merupakan inisiatif dari
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Departemen Pendidikan
Nasional Indonesia untuk membuat sebuah jaringan backbone yang
menyambungkan 32 perguruan tinggi negeri yang ada di masing-masing
propinsi di seluruh Indonesia.
Desain jaringan INHERENT ini
dikemukakan kepada DIKTI atas rumusan rancangan bersama dari Institut
Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah
Mada (UGM) dan Institut Teknologi Surabaya (ITS). Setelah dilaksanakan
tender, maka terpilih PT Telkom sebagai penyedia infrastruktur
jaringan, serta PT Multipolar sebagai Partner dari Cisco System yang
menyediakan perangkat jaringan.
Jaringan ini terdiri dari backbone
fiber optik STM-1 berkecepatan 155 Mbps untuk interkoneksi antara
universitas di pulau Jawa, serta backbone leased channel berkecepatan 8
Mbps untuk universitas di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi serta
Bali dan Nusa Tenggara. Universitas di daerah Indonesia Timur
mendapatkan akses satelit dari Jakarta dengan kecepatan 2 Mbps. Diagram
jaringan dapat dilihat pada gambar berikut:
Masing-masing universitas negeri yang
menjadi tempat POP (Point of Presence) dari backbone INHERENT memiliki
peralatan router dan server dari Cisco System dan Sun Microsystem.
Gambar dari rack yang berisi router dan server yang terpasang pada POP
INHERENT di ITB dapat dilihat pada gambar berikut:
Jaringan ini telah dinyatakan operasional
pada bulan September 2006, dan mendekati 6 bulan operasinya, jaringan
ini telah dimanfaatkan oleh berbagai perguruan tinggi untuk mengadakan
berbagai aktivitas, misalnya :
1. Video Conference Seminar Teknologi Grid Computing yang diselenggarakan oleh Sun Microsystem bekerjasama dengan Universitas Indonesia, disaksikan oleh empat universitas (ITB, Unibraw, UNDIP dan UGM).
2. Aktivitas Web Proxy Cache Peering antara ITB dengan UI, Unila Lampung dan Unsri Palembang.
3. Aktivitas Video Conference untuk rapat antara Dikti dengan Universitas penerima Hibah K-1.
TEIN2 (Trans-Eurasian Information Network)
1. Video Conference Seminar Teknologi Grid Computing yang diselenggarakan oleh Sun Microsystem bekerjasama dengan Universitas Indonesia, disaksikan oleh empat universitas (ITB, Unibraw, UNDIP dan UGM).
2. Aktivitas Web Proxy Cache Peering antara ITB dengan UI, Unila Lampung dan Unsri Palembang.
3. Aktivitas Video Conference untuk rapat antara Dikti dengan Universitas penerima Hibah K-1.
Pada bulan April 2006, ITB mendapat
kesempatan sebagai wakil dari Indonesia untuk bergabung dengan jaringan
riset antar universitas TEIN2 (Trans-Eurasian Information Network).
Jaringan ini menghubungkan universitas di
negara-negara Asia Tenggara dengan negara Eropa yang telah memiliki
jaringan NREN besar bernama GEANT. Selain itu, jaringan TEIN2 ini juga
terhubung dengan Jepang, Korea, China serta Amerika Serikat dan
Australia.
Jaringan TEIN2 didanai oleh Komisi Uni
Eropa (European Commission) dan dioperasikan oleh DANTE. Berikut ini
adalah gambar dari Diagram Jaringan TEIN2:
ITB sebagai wakil Indonesia terhubung ke
jaringan TEIN2 ini melalui jalur fiber optik yang diselenggarakan oleh
konsorsium perusahaan telekomunikasi Indosat dengan SingTel Singapura
menuju POP (Point Of Presence) TEIN2 di Singapura dengan kecepatan 45
Mbps.
Melalui backbone TEIN2 ini, ITB terhubung ke berbagai jaringan riset antar universitas di seluruh dunia, seperti :
• GEANT, yang menyambungkan seluruh NREN di Eropa, seperti JANET dan UKERNA di Inggris, RENATER di Perancis, SURFNET di Belanda, DFN di Jerman, SWITCH dan CERN di Swiss, dan lain-lain.
• TRANSPAC dan Internet2, yang menyambungkan seluruh NREN di Amerika Serikat.
• AARNET di Australia.
• SuperSINET, APAN dan WIDE Project di Jepang.
• CERNET dan CERNET2 di China.
• KOREN di Korea.
• GEANT, yang menyambungkan seluruh NREN di Eropa, seperti JANET dan UKERNA di Inggris, RENATER di Perancis, SURFNET di Belanda, DFN di Jerman, SWITCH dan CERN di Swiss, dan lain-lain.
• TRANSPAC dan Internet2, yang menyambungkan seluruh NREN di Amerika Serikat.
• AARNET di Australia.
• SuperSINET, APAN dan WIDE Project di Jepang.
• CERNET dan CERNET2 di China.
• KOREN di Korea.
Koneksi menuju jaringan-jaringan ini
memiliki latency kurang dari 100 milisecond menuju ke NREN di Asia,
Jepang, Korea dan China, sedangkan latency menuju NREN di Eropa dan
Amerika Serikat hanya mencapai 200 s/d 300 milisecond. Kondisi ini
membuat jaringan TEIN2 mampu dipakai untuk menjalankan berbagai
aplikasi kolaborasi, seperti video conference, telesurgery, remote
equipment dan sebagainya.
Jaringan ini telah dinyatakan operasional
pada bulan September 2006, dan mendekati 6 bulan operasinya, jaringan
ini telah dimanfaatkan oleh berbagai perguruan tinggi untuk mengadakan
aktivitas-aktivitas berikut :
1. Demo aplikasi Endoscopic Live Telesurgery dari Fakultas Kedokteran Universitas Kyushu menggunakan teknologi DVTS dengan bandwidth 30 Mbps.
2. Video Conference antara ITB dengan Keio University sewaktu acara 10th Anniversary AI3 Project menggunakan teknologi DVTS dengan bandwidth 30 Mbps. Acara ini turut disaksikan oleh Universitas-universitas partner INHERENT melalui peralatan video conference.
1. Demo aplikasi Endoscopic Live Telesurgery dari Fakultas Kedokteran Universitas Kyushu menggunakan teknologi DVTS dengan bandwidth 30 Mbps.
2. Video Conference antara ITB dengan Keio University sewaktu acara 10th Anniversary AI3 Project menggunakan teknologi DVTS dengan bandwidth 30 Mbps. Acara ini turut disaksikan oleh Universitas-universitas partner INHERENT melalui peralatan video conference.
you really help my assignment, comrade! Thank you very very very much
BalasHapusSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut